Kamis, 26 Mei 2011

MASA DEWASA MADYA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia hidup di dunia ini pasti mengalami perubahan. Perubahan itu wujut dari tugas-tugas perkembangnan manusia baik secara fisik, maupun psikis, baik disadari maupun tak disadari, semua itu akan dialami oleh manusia. Havighurst dalam Siti Rahayu mengatakan :”perjalanan hidup seseorang ditandai oleh adanya tugas-tugas perkembangan” (2002:22). Perkembangan tersebut dimulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, sampai dengan masa usia lanjut. Tugas perkembangan menurut Siti Rahayu adalah:” tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa hidup tertentu sesuai dengan norma masyarakat dan norma kebudayaan”. (2002:22).
Dalam setiap masa perkembangan, banyak sekali perubahan yang dilalui oleh seseorang. Misalnya fisik dari tidak kuat menjadi kuat atau sebaliknya dari kuat menjadi semakin lemah. Begitu pula psikis atau jiwa seseorang dari sifat kekanak-kanakan berubah menjadi dewasa. Perubahan-perubahan yang dialami seseorang biasanya setiap fase/masa mempunyai ciri atau karakter yang berbeda baik secara fisik maupun psikis. Namun perkembangan tersebut diharapkan sesuai dengan fase masing-masing. Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat. Selanjutnya Havighurst mengatakan yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan adalah: ”Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu”.
Ismanto, 2010.Psikologi-perkembangan (online)
(https://luluvikar.wordpress.com/psikologi-perkembangan/diakses , 20 Mei 2011)

Kematangan fisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi individu, misalnya masa anak-anak mulai belajar berjalan, Masa Anak Sekolah mulai belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya, Masa Remaja mulai menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita, Masa Dewasa awal diantaranya mulai bekerja, Memilih pasangan hidup, mulai belajar hidup dengan suami/istri.
Masa Dewasa mungkin bisa dibilang masa yang paling panjang dalam perjalanannya dan dimasa dewasa inipun masa yang paling sulit karena dimasa dewasa seseorang harus berinteraksi dengan masyarakat umum atau usia dewasa lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka sebagai rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Periodesasi/fase perkembangan kehidupan manusia?
2. Bagaimanakah penyesuaian pribadi dan sosial pada masa dewasa madya?
C. Tujuan membuat makalah
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan membuat makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui fase-fase perkembangan kehidupan manusia
2. Ingin mengetahui penyesuaian pribadi dan sosial pada masa dewasa madya
D. Manfaat makalah
1. Bagi Mahasiswa
a. Untuk memenuhi salah Syarat mengikuti mata kuliah psikologi perkembangan
b. Dapat memperluas wawasan dan memberikan sumbangan bagi ilmuwan psikologi sehingga dapat memperkaya dan mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan khususnya dibidang Psikologi Perkembangan
2. Bagi Konselor
a. Konselor dapat memilih dan memberikan materi layanan bimbingan konseling sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada tiap tingkat perkembangan tertentu
b. Sebagai salah satu bekal konselor dalam memahami peserta didik
c. Sebagai salah satu bekal konselor dalam membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh peserta didik
3. Bagi Guru atau calon guru
Pengetahuan Psikiologi Perkembangan, sangat berguna bagi guru, yaitu dengan bekal psikologi perkembangan:
a. Guru dapat memilih dan memberikan materi pengajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik pada tiap tingkat perkembangan tertentu.
b. Guru dapat memilih metode pengajaran dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan pemahaman peserta didik mereka

BAB II
PEMBAHASAN
A. Fase perkembangan kehidupan manusia
Hurlock 1980 dalam Inu Wicaksono membagi fase perkembangan meliputi:
”Fase/masa Prenatal, masa bayi lahir, masa bayi, awal masa anak, akhir masa anak, masa pubertas, masa remaja, masa dewasa dini, masa dewasa dewasa madya, dan masa dewasa lanjut” (2008:49).
Begitu juga yang disampaikan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) membagi periodisasinya sebagai berikut: Masa Sebelum lahir (Prenatal Period), Masa Bayi Baru Lahir (New Born), Masa Bayi (Babyhood), Balita, Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood), Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood), Masa Puber (Puberty), Masa Dewasa Awal (Early Adulthood), Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood), dan Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood)
Sutisna,2010. artikel-ilmu-sosial/periodisasi-perkembangan-manusia (online)
(http://sutisna.com/artikel/artikel-ilmu-sosial/periodisasi-perkembangan-manusia/diakses 20 Mei 2011)

Perkembangan setiap fase di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Masa Sebelum lahir (Prenatal Period)
Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel
bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa sebelum lahir ini terbagi dalam 3 priode; yaitu:
a. Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua.
b. Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.
c. Periode Janin (fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir
2. Masa Bayi Baru Lahir (New Born)
Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan /perkembangan. Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:
a. Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode perkembangan.
b. Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/ perkembangan janin.
c. Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d. Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut
3. Masa Bayi (Babyhood)
Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 24 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi dibagi menjadi dua, kematian neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-neonatal (setelah 27 hari)
4. Balita
Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah
5. Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood)
Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD
6. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood).
Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk menerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah
Sutisna,2010. Artikel–ilmu– social / periodisasi –perkembangan- manusia (online)
(http: // sutisna. Com /artikel / artikel – ilmu – sosial / periodisasi perkembangan -manusia/ diakses 20 Mei 2011)

7. Masa Puber (Puberty)
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.
Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
a. Perubahan besarnya tubuh.
b. Perubahan proporsi tubuh.
c. Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
d. Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder
8. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood)
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21tahun sampai umur 40 tahun. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40 tahun sampai umur 60 tahun. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60 tahun sampai mati.
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru
9. Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood).
a. Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun.
b. Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
10. Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun
B. Penyesuaian Pribadi Dan Sosial Pada Masa Dewasa Madya
Usia dewasa madya atau yang popular dengan istilah setengah baya, dari sudut posisi usia dan terjadinya perubahan fisik maupun psikologis, memiliki banyak kesamaan dengan masa remaja. Bila masa remaja merupakan masa peralihan, dalam arti bukan lagi masa kanak-kanak namun belum bisa disebut dewasa, maka pada setengah baya, tidak dapat lagi disebut muda, namun juga belum bisa dikatakan tua.
Secara fisik, pada masa remaja terjadi perubahan yang demikian pesat (menuju ke arah kesempurnaan/ kemajuan) yang berpengaruh pada kondisi psikologisnya, sedangkan individu setengah baya juga mengalami perubahan kondisi fisik, namun dalam pengertian terjadi penurunan/kemunduran, yang juga akan mempengaruhi kondisi psikologisnya. Selain itu, perilaku dan perasaan yang menyertai terjadinya perubahan-perubahan tersebut adalah sama, yaitu salah tingkah/ canggung, bingung, dan kadang-kadang over acting
Risky, 2010. masa-dewasa-madya (online)
(http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/masa-dewasa-madya-40-60-tahun. diakses, 20 Mei 2011)

Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 (empat puluh) sampai dengan 60 (enam puluh) tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial antara lain; perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, peruban kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan dalam sistem syaraf, perubahan penampilan.
Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu priode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru. Perhatian terhadap agama masa ini lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
Adapun ciri-ciri masa dewasa madya yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya adalah sebagai berikut:
1. Masa yg ditakuti
a. Selain masa tua (old age), masa dewasa madya juga merupakan masa yang sangat ditakuti datangnya oleh kebanyakan individu, sehingga seolah-olah mereka ingin mengerem laju pertambahan usia mereka.
b. Bagi perempuan masa dewasa madya tidak saja berarti menurunnya kemampuan reproduktif dan datangnya menopause, namun juga menurunnya daya tarik seksual.
c. Umumnya mereka (individu dewasa madya) merasa tidak lagi menarik secara seksual bagi suami mereka, sehingga muncul kekhawatiran seakan kehilangan suami dan kondisi ini selain dapat mengakibatkan para istri begitu mengharapkan suaminya bersikap seperti ketika masih pengantin baru, juga munculnya rasa cemburu yang kadang cenderung berlebihan, bila melihat suaminya berkomunikasi dengan perempuan yang lebih muda usianya.
d. Biasanya di usia ini, suami mereka mulai lebih berkonsentrasi pada karier dan peningkatan kariernya, sehingga mereka semakin merasa kesepian dan diabaikan.
e. Perasaan negatif ini bila tidak segera dicari pemecahannya dapat mengakibatkan para istri mengalami depresi.
f. Bagi pria, masa dewasa madya merupakan usia yang mengandung arti menurunnya kemampuan fisik secara menyeluruh, termasuk berkurangnya vitalitas seksual.
g. Sebagian kaum pria yang mengalami tanda-tanda terjadinya penurunan kemampuan seksual ini, akan mengalihkan perhatian mereka pada kesibukan bekerja demi meningkatkan prestasi dan memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.
h. Selain masalah seksual, kaum pria yang telah memasuki usia dewasa madya, ada juga yang ingin menutupi kelemahan fisiknya dengan melakukan aktivitas fisik berlebihan, dan cenderung menolak bantuan dari mereka yang lebih muda.
i. Pada sebagian yang lain, justru bersikap kompensatif, dalam arti untuk menutupi kekurangannyaĆ¢ mereka bersikap seperti anak muda dengan lebih memperhatikan penampilan fisik, berdandan sedemikian rupa untuk mencari perhatian dari lawan jenis yang berusia jauh lebih muda.
j. Mereka yang berperilaku seperti ini justru menunjukkan adanya ketidak percayaan yang cukup besar terhadap daya tarik seksual mereka.
2. Masa Transisi
a. Seperti juga masa remaja, individu pada masa dewasa madya juga disebut sebagai masa transisi dari masa dewasa awal ke masa dewasa lanjut.
b. Sebagian cirri-ciri fisik dan perilakunya masih memperlihatkan masa dewasa awal, sementara banyak ciri fisik dan perilaku lainnya justru telah menunjukkan ciri-ciri orang dewasa lanjut.
c. Kondisi transisi ini menyebabkan mereka harus banyak melakukan penyesuaian terhadap peran-peran baru yang diberikan oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengharapkan mereka untuk dapat berpikir dan berperilaku sesuai dengan usianya.
3. Masa Penyesuaian kembali
a. Memasuki usia dewasa madya, cepat atau lambat individu harus mengadakan penyesuaian kembali terhadap perubahan2 yang dialaminya, baik fisik maupun peranan.
b. Penyesuaian terhadap perubahan peranan, biasanya akan terasa lebih sulit dilakukan bila dibandingkan dengan penyesuaian terhadap berubahnya kondisi fisik. Misalnya kaum pria yang mengalami masa pensiun, atau kaum perempuan yang mengalami perubahan peran sebagai ibu dengan anak-anak yang akan mulai memasuki kehidupan baru.
4. Masa Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
a. Pengertian keseimbangan mengacu pada kemampuan penyesuaian terhadap terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang dilakukan orang-orang dewasa madya.
b. Keseimbangan ini dapat dicapai bila ada penyesuaian secara menyeluruh terhadap pola-pola kehidupannya. Mereka yang mampu mencapai keseimbangan akan merasakan kehidupan yang tenang, tenteram dan damai di rumah, sehingga tidak suka keluyuran/ buang-buang waktu di luar rumah untuk kegiatan yang tidak berguna.
c. Ketidakseimbangan artinya adalah terjadinya kegoncangan/gangguan penyesuaian yang dialami individu pada masa ini, baik yang bersifat internal maupun eksternal, termasuk dengan pasangan hidupnya.
d. Mereka yang tidak mampu mencapai keseimbangan ini akan merasa tidak betah di rumah, dan cenderung ingin lari dari rumah untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis yang tidak diperoleh di rumahnya
5. Usia Berbahaya
a. Yang dimaksud dengan usia berbahaya adalah dalam hal kehidupan seksual-nya, terutama dengan isterinya.
b. Juga dalam hal-hal yang berhubungan dengan segala aspek kehidupan lainnya, seperti kondisi fisik yang mulai rentan terhadap penyakit, juga kondisi psikologis yang relative menjadi lebih peka, dalam arti mudah tersinggung, tertekan, stress, hingga depresi.
c. Dalam hal-hal yang berhubungan dengan masalah seksual, tidak jarang terjadi para suami yang mulai merasa bosan dengan istrinya, sehingga mulai menyeleweng, atau pun menceraikan istrinya untuk kawin lagi dengan perempuan lain yang kadang-kadang seusia dengan anak gadisnya.
d. Adapun untuk hal-hal yang lain, individu usia dewasa madya, relative lebih sering mengalami gangguan fisik maupun mental, bahkan pada orang-orang tertentu dapat mengakibatkan bunuh diri.

6. Usia Kaku/Canggung
a. Seperti juga masa remaja ketika individu tidak bisa lagi disebut anak-anak, tetapi juga belum layak disebut dewasa, begitu juga individu dewasa madya, sudah kurang pantas disebut dewasa dini, namun juga belum bisa disebut tua. Dalam situasi seperti ini, kadang muncul rasa canggung dan bingung pada individu.
b. Pada sebagian individu kondisi ini mengakibatkan mereka ingin menutupi ketuaan dengan berbagai cara dan sejauh mungkin berusaha untuk tidak tampak tua, misalnya dalam hal pemilihan busana, berdandan/ pemakaian kosmetik dsb. Kadang-kadang apabila individu agak berlebihan di dalam menampilkan busana dan dandanan yang bertujuan untuk menutupi ketuaannya, maka hal ini justru menyebabkan mereka tampak janggal, sehingga terlihat kaku/canggung.
7. Masa Berprestasi
a. Berprestasi pada usia dewasa madya merupakan suatu gambaran yang positif dari seorang individu.
b. Pada usia 40 tahun pada orang-orang normal telah memiliki pengalaman yang cukup dalam pendidikan dan pergaulan, sehingga mereka telah memiliki sikap yang pasti serta nilai-nilai tentang hubungan social yang berkembang secara baik.
c. Kondisi keuangan dan kedudukan social mereka biasanya telah mapan, serta mereka telah memiliki pandangan yang jelas tentang masa depan dan tujuan yang ingin dicapai.
d. Apabila situasi ini diikuti dengan kondisi fisik yang prima, maka mereka dapat menyatakan bahwa hidup dimulai di usia 40 tahun (life begin 40th).
e. Di usia dewasa madya, tidak hanya kesuksesan secara financial, melainkan juga dalam hal kekuasaan dan prestise.
f. Biasanya usia pencapaian terjadi antara 40-50 tahun. Selain itu masyarakat sendiri nampaknya baru mengakui kemampuan atau prestasi seseorang secara mantap apabila yang bersangkutan telah memasuki usia dewasa madya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Periodisasi/fase perkembangan kehidupan manusia
Periodisasi perkembangan kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
a. Masa Sebelum lahir (Prenatal Period),
b. Masa Bayi Baru Lahir (New Born),
c. Masa Bayi (Babyhood),
d. Balita,
e. Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood),
f. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood),
g. Masa Puber (Puberty),
h. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood),
i. Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood), dan
j. Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood)
2. Penyesuaian pribadi dan sosial pada masa dewasa madya
Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu priode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
Adapun ciri-ciri masa dewasa madya yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya adalah sebagai berikut:
a. Masa yg ditakuti
b. Masa Transisi
c. Masa Penyesuaian kembali
d. Masa Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
e. Usia Berbahaya
f. Usia Kaku/Canggung
g. Masa Berprestasi
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan makalah tersebut di atas penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mempelajari psikologi perkembangan secara umum dan mempelajari peridisasi perkembangan kehidupan manusia secara khusus.
2. Konselor dan guru
Memahami psikologi perkembangan secara detail yang dapat digunakan untuk memahami anak.



DAFTAR PUSTAKA
Inu Wicaksono,2008. mereka menyebut aku sakit jiwa. Yogjakarta: IKAPI
Ismanto, 2010. Psikologi-perkembangan (online) (https://luluvikar.wordpress.com /psikologi-perkembangan/diakses , 20 Mei 2011)

Risky, 2010. masa-dewasa-madya (online) (http://kuliahpsikologi.dekrizky .com/masa-dewasa-madya-40-60-tahun. diakses, 20 Mei 2011)

Sutisna,2010. artikel-ilmu-sosial/periodisasi-perkembangan-manusia (online)
(http://sutisna.com/artikel/artikel-ilmu-sosial/periodisasi-perkembangan - manusia/diakses 20 Mei 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Recent Comments

Recent Posts

PAKDE HARTO SMP PANGKUR | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Dhe Template. Supported by Cash Money Today and Forex Broker Info