Kamis, 13 Januari 2011

PEMANFAATAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR

BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah mendapat kesempatan yang berharga melaui proses pendidikan untuk mempersipakan siswa memasuki dunia kerja. Salah satu bentuk layanan yang diberikan sekolah dalam upaya mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja adalah bimbingan karir di samping kegiatan kurikuler I. Dewa Ketut Sukardi mengatakan: Melalui bimbingan karir siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang dirinya, pengenalan terhadap berbagai jenis sumber-sumber kehidupan serta penghargaan yang objektif dan sehat terhadap karir atau dengan kata lain BK membantu siswa merencanakan dan mengembangkan masa depan karir
Untuk mengantar siswa ke gerbang masa depan (pendidikan dan pekerjaan) yang diharapkan, program bimbingan karir yang dicanangkan di sekolah merupakan wadah yang tepat. Melalui kegiatan bimbingan karir, siswa dibekali dan dilatih dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan apa, mengapa dan bagaimana merencanakan masa depan. Artinya siswa di sekolah mulai dikenalkan, dilatih, dibimbing untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana merencanakan karir sepanjang hidup (career life span)
Untuk memberikan informasi tentang layanan bimbingan karir memerlukan media yang efektif dan efisien, artinya dengan waktu yang sedikit dan singkat dapat memberikan layanan kepada banyak konseli. Media yang dipandang efektif dan efesien adalah dengan menggunakan teknologi informasi.
A. Latar Belakang
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang pelayanan yang harus diberikan kepada siswa (Depdiknas, 2004) yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir. Bimbingan karir pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir, dengan tujuan membantu siswa mengenal dan mengembangkan potensi diri melalui penguasaan pengetahuan dan ketrampilan , memahami lingkungan pendidikan dan sektor pekerjaan serta berperan dalam kehidupan bermasyarakat.
Bimbingan karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan. Penggunaan istilah karier didalamnya terkandung makna pekerjaan dan jabatan sekaligus rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan hidup seseorang.
Hattari (1983) menyebutkan bahwa istilah bimbingan karier mengandung konsep yang lebih luas. Bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang menentukan pekerjaan tertentu sedangkan bimbingan karier menitikberatkan pada perencanaan kehidupan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan dirinya dengan lingkungannya agar ia memperoleh pandangan yang lebih luas tentang pengaruh dari segala peranan positif yang layak dilaksanakannya dalam masyarakat.
Konselor pendidikan adalah konselor yang bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bimbingan karir kepada peserta didik di satuan pendidikan. Konselor pendidikan merupakan salah satu profesi yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan seperti yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun Undang-undang tentang Guru dan Dosen.
Konselor pendidikan semula disebut sebagai Guru Bimbingan Penyuluhan (Guru BP). Seiring dengan perubahan istilah penyuluhan menjadi konseling, namanya berubah menjadi Guru Bimbingan Konseling (Guru BK). Untuk menyesuaikan kedudukannya dengan guru lain, kemudian disebut pula sebagai Guru Pembimbing
Perubahan istilah dari bimbingan jabatan (vocational guidance) ke bimbingan karier mengandung konsekuensi terhadap peran dan tugas konselor dalam memberikan layanan bimbingan terhadap para siswanya. Peran dan tugas konselor tidak hanya sekedar membimbing siswa dalam menentukan pilihan-pilihan kariernya, tetapi dituntut pula untuk membimbing siswa agar dapat memahami diri dan lingkungannya dalam rangka perencanaan karier dan penetapan karier pada kehidupan masa mendatang. Selain itu konselor juga dituntut untuk membuat administrasi tentang kegiatan bimbingan dan data perkembangan anak.
Realitas di lapangan, menunjukkan bahwa peran konselor dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal mengingat masih terbatasnya layanan bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa. Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan layanan juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara maksimal. Walaupun sudah memberikan layanan bimbingan konseling sesuai dengan kesempatan dan kemampuan, namun agaknya data pendukung yang berupa administrasi bimbingan konseling juga belum dikerjakan secara tertib sehingga terkesan pemberian layanan bimbingan konseling hanya asal-asalan
(http://www.kamadeva.com/index-menu-news-newsid-tiduniapendidikan.htm)
Begitu banyaknya tugas konselor di sekolah yang harus dikerjakan dan banyaknya program yang harus disampaikan kepada siswanya, maka konselor perlu membuat terobosan baru yaitu memanfaatkan teknologi informasi yang semakin canggih untuk memberikan informasi yang diperlukan siswa. Jika konselor hanya mengandalkan waktu yang ada di sekolah dan hanya mengandalkan jenis layanan yang ada, maka program layanan bimbingan konseling tidak bisa berjalan dengan baik. Yang dimaksud layanan yang ada tersebut adalah Layanan Orientasi, Layanan Informasi, Layanan Penempatan/ penyaluran, Layanan Pembelajaran, Layanan Konseling individu, Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan Konseling Kelompok, Layanan konsultasi, layanan Kotak masalah, layanan papan bimbingan, Layanan Konferensi kasus, dan Layanan Mediasi. Selain itu masih ada layanan pendukung seperti Aplikasi instrumentasi, Himpunan data dan Kunjungan Rumah atau home visit. (Depdiknas, 2004).
Dengan menggunakan teknologi informasi akan membantu konselor memberikan informasi dengan cepat dan dapat dibaca oleh siapa saja dan kapan saja. Begitu sebaliknya konseli mau mencari informasi sewaktu-waktu dapat dilakukan.
B. Masalah/Topik Bahasan
Berdasarkan banyaknya tugas konselor dan banyaknya program yang harus disampaikan kepada konseli, maka para Konselor mulai memanfaatkan/ menggunakan Teknologi Informasi sebagai salah satu media proses pelayanan bimbingan bidang karir.
Masalahnya:
1. Bagaimana awal munculnya Teknologi Informasi dalam pelayanan Bimbingan Karir?
2. Apa saja macam-macam media yang dapat digunakan dalam pelayanan Bimbingan Karir?
3. Seperti apa pelayanannya?
4. Apa kelebihan Teknologi Informasi dalam pelayanan Bimbingan Karir?
5. Apa kelemahan Teknologi Informasi dalam pelayanan Bimbingan Karir ?
6. Bagaimana kode etik penggunaan media Teknologi Informasi dalam pelayanan Bimbingan Karir ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. ingin mengetahui munculnya Teknologi Informasi dalam pelayanan Bimbingan Karir
2. ingin mengetahui macam-macam media Teknologi Informasi yang dapat digunakan dalam pelayanan Bimbingan Karir
3. ingin mengetahui bentuk pelayanan dengan media Teknologi Informasi
4. ingin mengetahui kelebihan Teknologi Informasi dalam pelayanan Bimbingan Karir
5. ingin mengetahui kelemahan Teknologi Informasi dalam pelayanan Bimbingan Karir
6. ingin mengetahui kode etik penggunaan media Teknologi Informasi dalam pelayanan Bimbingan Karir

D. Manfaat
7. Konselor
Manfaat yang diperoleh konselor lebih mudah memberi informasi pada konseli maupun masyarakat
8. Konseli
Manfaat bagi konseli segera mendapatkan informasi yang diperlukan khususnya informasi yang berkaitan dengan karir
E. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan dalam makalah ini yaitu metodi study literatur, karena dalam penyusunan makalah ini, sumber yang digunakan adalah buku dan inernet

BAB II
TEKNOLOGI INFORMASI
A. Awal munculnya Teknologi Informasi dalam pelayanan Bimbingan Karir
Pada penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Guru Bimbingan Konseling / Konselor di sekolah memberikan pelayanan berkaitan Pengembangan Diri, sesuai minat dan bakat serta mempertimbangkan tahapan tugas perkembangan peserta didik dalam lingkup usia dan mengingat adanya keberagaman individu (individual deferencies).
Guru Bimbingan Konseling / Konselor bersama Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran menjadi pendamping dalam setiap proses pembelajaran. Hal itu dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar mampu menuntaskan seluruh mata pelajaran seoptimal mungkin sesuai dengan potensi kemampuan akademik, bakat dan minatnya, sehingga hambatan dan kemungkinan kegagalan sudah dapat diprediksi, diketahui dan dibimbing sejak dini. Selain itu, untuk membimbing peserta didik dalam menentukan pilihannya secara mandiri dan mampu mengambil keputusan.
Melihat kebutuhan di atas maka layanan Bimbingan Karir dalam melakukan proses pelayanannya menggunakan berbagai pelayanan dengan berbagai pertimbangan melihat dari sudut kebutuhan konseli. Mengikuti perkembangan zaman maka dalam melakukan pelayanan bimbingan karirpun menggunakan sistem teknologi informasi, agar mempermudah komunikasi. Tujuan Layanan Bimbingan Karir menggunakan Teknologi Informasi kedalam melakukan pelayanannya, yaitu :
1. Easy to use ( mudah digunakan )
2. Easy to manage ( mudah di atur )
3. Simple ( tidak rumit )
4. Dynamic ( Dinamis )
B. Macam-macam media Teknologi Informasi yang dapat digunakan dalam pelayanan Bimbingan Karir
1. Surat Magnetik (disket ke disket)
2. Konseling menggunakan bantuan Komputer
3. Telepon/handphone
4. Video-phone
5. Radio dan Televisi
6. Internet
C. Penggunakan media Teknologi Informasi dalam pelayanan Bimbingan Karir
Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Penggunaan teknologi yang mampu membantu serta mempermudah segala pekerjaan manusia sudah dipergunakan di berbagai bidang. Begitupun Profesi Bimbingan dan Konseling yang melakukan inovasi-inovasi terhadap pelayanannya agar mempermudah akses para konseli yang membutuhkan bantuan dimanapun dan kapanpun. Melihat kebutuhan akan teknologi dalam proses konseling maka profesi ini membuat suatu rancangan terbaru untuk mengembangkan pelayanan yang mengikuti perkembangan zaman. Perubahan terhadap pelayanan tersebut berupa beberapa media Teknologi Informasi yang digunakan dalam layanan Bimbingan Karir
1. Surat Magnetik (disket ke disket)
Meskipun pelayanan konseling dengan menggunakan fasilitas ini sudah dianggap sebagai fasilitas komunikasi “ tradisional”, tetapi fasilitas ini adalah awal mula terciptanya gagasan penggunaan teknologi informasi dalam Bimbingan karir.
Dalam penggunaan fasilitas ini, konseli dan konselor saling berkomunikasi dengan berkirim surat atau berkomunikasi melalui buku catatan yang bertujuan untuk membantu anak agar lebih dapat mengekspresikan diri melalui tulisan , meskipun fasilitas ini pada zamannya tidak begitu populer, namun sering dilakukan oleh beberapa guru pembimbing atau konselor.
Dalam era penggunaan komputer, surat atau biblio dalam bentuk kertas dapat diganti dengan disket. Keuntungan dari fasilitas ini antara lain mempermudah evaluasi terhadap kemajuan dan proses konseling, kemudahan dalam penyisipan materi atau informasi yang dibutuhkan, isi disket tidak dapat dibuka oleh sembarang orang, dan konselor dapat langsung menanggapi kalimat per kalimat yang ditulis oleh konseli. Selain dapat membantu kegiatan konseling, fasilitas ini juga memiliki kelemahan, yaitu adanya kemungkinan ketidak lancaran pengiriman surat, sistem kontrak antara konseli dengan konselor, jaminan kerahasiaan konseli, keterjaminan surat-surat atau disket yang diterima konselor, banyaknya sesi yang harus dilakukan, dan sebagainya. Jenis ini akan lebih efisien penggunaannya oleh konseli dan konselor yang bertempat tinggal di area atau wilayah yang sama dan sering bertemu, misalnya guru BK dan siswanya di Sekolah.
2. Konseling menggunakan bantuan Komputer
Proses Konseling menggunakan bantuan komputer atau Computer Assisted Counseling (CAC) merupakan konseling mandiri, juga disebut konseling komputer pasif atau biasa juga disebut dengan standalone. Konseli mencari pemecahan masalah atau kebutuhannya melalui program interaktif konseling (Software) dalam bentuk CD yang dirancang khusus agar konseli tersebut dapat mengeksplorasi permasalahannya, mencari informasi yang dibutuhkan dari sejumlah informasi yang disediakan, dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang ditawarkan. Dalam penggunaan fasilitas ini ( CAC ), konseli dimungkinkan untuk tidak perlu bertemu dengan konselor. CAC ini juga dapat dilakukan secara blended, memperdalam materi-materi yang terdapat dalam program konseling, dan memilih tindakan selanjutnya.
3. Telepon/handphone
Kemudahan pengaksesan dalam pemberian layanan Bimbingan dan Konseling mengikuti tatanan kehidupan masyarakat global diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan para konseli yang menuntut pemberian layanan bimbingan Karir yang cepat, luas, dan mudah diakses oleh konseli. Konseling melalui telepon biasanya disebut konseling telepon.
4. Video-phone
Lebih dengan sebutan Video-phone counseling (VPC) merupakan bentuk lain dari konseling telepon. Namun dalam penggunaan perangkat teknologi komunikasi tambahan yang memungkinkan konseli dan konselor saling mengenal dan “bertatap muka” melalui layar monitor (display), Konseling melalui video-phone lebih memungkinkan terjalinnya interaksi yang lebih baik antara konselor dan klien, dan dapat lebih mendekati karakteristik konseling tatap muka.
5. Radio dan Televisi
Konseling melalui radio atau televisi, masih merupakan bentuk lain dari konseling telepon. Pada konseling radio, percakapan antara konselor dan konseli dipancarkan. Pelayanan ini umumnya bersifat informatif atau advis, jarang hubungan klien dan konselor mencapai taraf yang mendalam dan intensif. Konseling melalui radio dan televisi memungkinkan permasalahan konseli diketahui oleh umum, oleh karena itu kerahasiaan identitas konseli harus benar-benar menjadi perhatian. Permasalahan waktu dan bagaimana masalah klien akan membatasi keleluasaan dan efektivitas konseling. Hal di atas dapat direalisasikan dengan menggunakan CMS (Content Management System), CMS secara umum dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memberikan kemudahan pada para penggunanya dalam mengelola dan melakukan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa harus dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Salah satu CMS yang dapat digunakan adalah AuraCMS dengan lisensi GPL (General Public License), open source/bebas dimodifikasi, asli buatan komunitas Indonesia, mudah dan murah serta berbahasa Indonesia. Layanan Informasi Sekolah yang dibangun dengan menggunakan AuraCMS akan bersifat dinamis, mudah digunakan, simple dan mudah dikelola serta memiliki ukuran file yang kecil. AuraCMS dapat online dalam waktu 1 jam pada server gratis yang banyak ditawarkan di internet. Dengan demikian AuraCMS direkomendasikan sebagai salah satu Content Management System yang dapat digunakan sebagai Media Layanan Informasi pada Bimbingan dan Konseling di sekolah.
6. Internet
Banyak dan beragam tawaran layanan internet yang dapat digunakan dalam pelayanan bimbingan karir. Fasilitas internet yang sangat esensial membantu tugas dan pengembangan profesional konselor dalam komunikasi dan informasi adalah world wide web (www), e-mail, chat room, dan webcam.
a. World-Wide Web (www)
World wide web yang lebih dikenal dengan singkatannya www atau web adalah aplikasi internet yang paling menarik dan dikenal banyak orang. Dengan tampilannya yang berupa gabungan antara teks dan multimedia, ditambah lagi dengan penggunaannya yang user-friendly, web merupakan koleksi yang luar biasa dari dokumen yang saling terkoneksi (yang disebut halaman web atau web pages) di seluruh dunia.
Pada umumnya internet menawarkan layanan utamanya berbasis web dan pelanggan biasanya juga mengidentikkan internet dengan akses lewat web saja. Layanan akses lewat web ini seperti halnya e-mail merupakan aplikasi sangat penting dan banyak digunakan. Aplikasi ini terkadang dikenal sebagai ‘the world on your fingertip’ karena sedemikian mudahnya kita memperoleh informasi dalam berbagai bentuknya, tidak saja dalam bentuk teks tetapi juga multimedia.
Berkembangnya penggunaan web saat ini merupakan kabar yang menggembirakan bagi banyak kalangan praktisi teknologi informasi termasuk kalangan praktisi bimbingan dan konseling yang memanfatkan teknologi informasi. Website banyak diperlukan untuk berbagai kepentingan berkaitan dengan penyampaian informasi seperti perusahaan, lembaga-lembaga pemerintah, pendidikan dan masih banyak yang lainnya. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling karir, website dapat digunakan oleh konseli untuk mencari berbagai informasi mengenai lowongan pekerjaan, beasiswa pendidikan lanjutan, artikel-artikel terkait dengan perkembangan dan pengembangan karir, konsultasi masalah karir, dan lain sebagainya.
b. E-mail (Electronic Mail)
Pelayanan konseling melalui fasilitas internet sudah dikenal dengan nama e-counseling (email counseling). Berikut ini adalah contoh proses konseling via internet dengan Email counseling
Email counseling merupakan proses terapeutik yang didalamnya terdapat kegiatan menulis selain ada kegiatan pertemuan secara langsung dengan konselor. Karena, esensi email counseling terletak pada menulis. Respon atau bantuan yang diberikan konselor bergantung pada informasi yang diberikan. Konseli pun tidak perlu mengirimkan seluruh cerita mengenai masalah yang dihadapi, cukup dengan memilih informasi yang dirasakan pada satu situasi yang merupakan masalah.
E-mail merupakan cara paling baru dibandingkan dengan cara-cara yang lain untuk berkomunikasi secara cepat dan efektif melalui internet. Hal ini tidak bermaksud untuk menggantikan konseling tatap muka ( face to face ), tetapi dapat menjadi salah satu cara dalam membantu konseli untuk memecahkan masalahnya meskipun dalam keadaan jauh dalam hal tanpa bertemu langsung dengan konselor.
Email counseling merupakan satu cara untuk berkomunikasi antara konseli dengan konselor yang didalamnya dibahas mengenai masalah-masalah yang dihadapi koseli, misalnya masalah-masalah yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian dan kehidupan konseli melalui surat atau tulisan pada internet. Selain e-mail juga bisa dalam bentuk chatting dimana konselor secara langsung berkomunikasi dengan klien pada waktu yang sama melalui internet
E-mail adalah cara komunikasi di internet yang paling populer dan biasanya merupakan aplikasi internet yang pertama dipelajari pengguna internet yang baru. Dalam aplikasi intenet, e-mail menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan untuk berkomunikasi karena e-mail merupakan alat komunikasi berbasis teks yang sangat praktis, murah, dan cepat. Dipandang praktis karena kita tidak perlu mencetak pesan yang sudah dituliskan di komputer, tetapi langsung dikirim dari komputer tempat kita menulis pesan. Selain itu sebuah e-mail dapat dikirimkan ke banyak alamat sekaligus, dapat dilampiri file lain. Dipandang murah dan cepat karena begitu pesan dikirim langsung sampai di alamat penerima dan pengiriman dan penerimaan setiap e-mail hanya dengan biaya pulsa lokal.
Untuk bisa menggunakan e-mail, pengirim harus mempunyai e-mail terlebih dahulu. Di samping itu kita harus juga mengetahui alamat e-mail yang dituju. Pembuatan e-mail tidaklah susah, banyak fasilitas yang ada dalam internet yang dapat kita gunakan untuk membuat alamat e-mail, seperti yahoo.com, hotmail.com, msn.com, dan lain-lain.
Terkait dengan pelayanan bimbingan dan konseling karir berbasis internet, pelayanan bimbingan dan konseling melalui e-mail biasa disebut dengan e-mail therapy. Dalam penggunaan e-mail therapy yang penting adalah konselor dan konseli harus mempunyai alamat e-mail dan bersepakat untuk berkomunikasi melalui e-mail. E-mail therapy merupakan proses menulis tentang permasalahan yang dirasakan oleh konseli. Dengan menulis tersebut, membuat masalah konseli menjadi nyata dan konkrit. E-mail therapy ditujukan bukan kepada individu yang sedang mengalami masalah krisis yang serius. Individu yang menggunakan bantuan melalui e-mail therapy harus merasa nyaman dalam menulis, mengungkapkan perasaan, dan beberapa penjelasan yang detail.
Untuk beberapa kasus tertentu pada e-mail therapy dapat diselesaikan dalam beberapa sesi, tetapi bila konseli merasa belum selesai dan membutuhkan pertemuan yang lebih lama biasanya konselor akan menyukai konseling tatap muka. Jika seorang konselor tidak merasa mampu, maka akan memberitahukannya dan mereka akan merujuk pada orang lain yang ahli dalam permasalahan tersebut.
Murphy dan Mitchell (1998) mencatat beberapa keunggulan dari konseling e-mail antara lain :
a. Terdapat catatan permanent seluruh kontak konseling (hal ini berguna bagi klien, dan juga bagi konselor dan supervisor konseling);
b. Mengetik adalah cara efektif untuk “mengekspresikan masalah”
c. Mengetik membantu seseorang untuk merefleksikan pengalaman mereka;
d. Keseimbangan kekuatan berkurang-internet merupakan medium yang egalitarian;
e. Klien dapat mengekspresikan perasaan mereka ”saat ini juga”, mereka dapat menulis pesan e-mail saat berada di tengah depresi atau serangan panik, ketimbang menunggu datangnya sesi konseling berikutnya.
E-mail therapy bisa dilakukan dalam bentuk individu, artinya komunikasi antara konseli dengan konselor, dan juga dapat dilakukan dalam bentuk kelompok melalui milis. Milis yaitu sarana untuk berkomunikai di dunia maya, dimana milis dapat digunakan untuk rapat atau berkonsultasi secara masal. Dalam e-mail therapy dalam bentuk kelompok ini konseli tidak hanya berkomunikasi dengan konselor, tetapi konseli dapat berkomunikasi dengan konseli lain yang tergabung dalam milis. Sehingga konseli dapat memecahkan masalahnya melalui diskusi dan tukar pendapat dengan konseli lainnya.
c. Chat Room
Chat room merupakan aplikasi internet dimana disediakan ruang khusus yang dapat digunakan untuk saling berkomunikasi melalui tulisan. Chat room ini oleh para pengguna internet sering dinamakan chatting. Chatting biasa digunakan oleh para pengguna internet untuk mencari teman yang diajak untuk ngobrol atau berdiskusi sesuai melalui tulisan. Dalam chatting sudah disediakan fasilitas simbol untuk mengungkapkan perasaan, seperti sedih, gembira, tertawa, marah, dan lain sebagainya
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling chat room dapat dijadikan fasilitas dalam pemberian pelayanan konseling. Pelayanan konseling melalui chat room ini biasa disebut chat room therapy. Chat room therapy merupakan konseling dengan melakukan chatting atau berkomunikasi langsung dengan konselor lewat message board yang telah disediakan. Konseling lewat chat room tidak dapat mengatahui bahasa tubuh klien sehingga konselor hanya dapat meresponnya sama halnya dengan konseling melalui e-mail, hanya saja pada konseling lewat chat room respon dari konselor dapat langsung dan segera diketahui. Untuk melakukan chatting, konseli dan konselor terlebih dahulu membuat perjanjian dan juga dapat langsung memilih konselor yang ada di webside yang sedang online.
d. Webcam
Webcam merupakan fasilitas yang ada dalam internet dimana jaringan internet dan camera merupakan perangkat utamanya. Fasilitas ini membutuhkan peralatan yang lebih banyak, karena pengguna kedua-duanya harus mempunyai camera yang dihubungkan komputer, atau laptop yang dilengkapi dengan fasilitas camera. Dengan menggunakan webcam ini masing-masing pengguna akan bisa melihat langsung melalui camera yang ada. Hanya saja untuk mendapatkan gambar yang bagus dengan kecepatan tinggi, maka dibutuhkan kecepatan kamera yang tinggi dan komputer atau laptop yang mempunyai memori yang tinggi.
Dalam bimbingan dan konseling, pelayanan konseling melalui webcam ini biasa disebut Video Conferencing. Video conferencing merupakan konseling tatap muka secara langsung melalui media camera, sehingga konselor mengetahui bahasa tubuh konseli. Konseling ini sama saja dengan konseling tatap muka. Konseling ini sangat mahal dibandingkan dengan e-mail atau chat room, karena konselor dan konseli harus mempunyai komputer dengan jaringan internet yang difasilitasi camera.
Pada umumnya video conferencing saat ini masih sangat lambat, gambarnya kurang sempurna (bergaris-garis) sehingga memerlukan waktu, investasi, kesabaran, dan kesolidan sistim pendukung untuk penyempurnaan.
http://www.bkkarirsmk.com/index.php?option..............
D. Kelebihan Layanan Bimbingan Karir Melalaui Teknologi Informasi
Kelebihan atau keuntungan pelayanan bimbingan karir melalui teknologi informasi, diantaranya :
1. Pelayanan melalui teknologi informasi mudah di akses.
2. Tidak membutuhkan biaya transportasi
3. Mengurangi kesulitan jadwal yang berkaitan dengan program kelompok
4. Pelayanan melalui teknologi informasi bersifat semi anonim
5. Klien lebih mau terbuka berbicara tentang masalahnya karena ia tidak berkomunikasi secara face to face, sehingga ia dapat lebih siap dan terbuka
6. Pelayanan melalui teknologi informasi dan komunikasi berbasis individu
7. Konselor dapat menyesuaikan kesiapan klien dalam mengambil tindakan yang diperlukan, memotivasi diri, dan meningkatkan keterampilan kliennya
8. Pelayanan melalui teknologi informasi dan komunikasi formatnya harus memfasilitasi konseling yang proaktif
9. Setelah klien membuka komunikasi via teknologi informasi awal, maka konselor berinisiatif untuk memulai suatu kontak berikutnya sehingga ia dapat menciptakan suatu taraf terapis berupa dukungan sosial dan klien bertanggung jawab selama proses penyembuhannya
10. Pelayanan melalui teknologi informasi formatnya menggunakan ijin protokol yang terstruktur. Hal ini memberikan konselor suatu kerangka kerja tertulis yang dapat memastikan pemenuhan topik penting ketika bekerja khusus kepada masing-masing individu pada setiap sesi, sehingga menghasilkan suatu intervesi yang ringkas, terpusat, dan sesuai dengan pribadi klien.
E. Kelemahan Bimbingan Karir Melalui Teknologi Informasi
Selain kelebihan adapula kelemahan dalam pelayanan bimbingan karir melalui teknologi informasi, diantaranya :
1. Konselor tidak dapat memastikan bahwa kliennya benar-benar seruis atau tidak
2. Diperlukan perangkat khusus agar pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi dapat terlaksana dan perangkat tersebut tidak murah, sehingga tidak samua orang dapat memanfaatkannya
3. Informasi yang diterima dan diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah, klasifikasi dan eksplorasi tidak biasa segera dilakukan, sehingga ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman
4. Kegiatan konseling melalui teknologi informasi dapat menimbulkan jarak baik secara fisik maupun psikis diantara konselor dan klien.
5. Belum terdapat data-data, fakta atau informasi yang objektif dari klien, sehingga pemecahan masalah dengan teknik pendekatan ini pada akhirnya akan kabur.
6. Permasalahan yang dihadapi oleh klien beraneka ragam dalam emosi sehingga kadang-kadang konselor mengabaikan segi-segi yang penting dalam proses konseling.
7. Dianggap oleh klien sebagai perampasan tanggung jawab, maka teknik pendekatan ini kurang baik untuk di pergunakan.
F. Kode Etik dan Teknologi Informasi
Dalam bimbingan karir dengan memanfaatkan teknologi informasi harus memperhatikan etika yang berlaku. Walaupun belum ada kode etik yang jelas dalam mengatur pelayanan bimbingan karir berbasis teknologi informasi, kita dapat menggunakan etika yang berlaku dalam playanan bimbingan karir ‘tradisional’. Kode etik merupakan seperangkat aturan, pedoman atau tata cara berprilaku profesional yang sudah distandarisasikan oleh organisasi profesi. Asas etis profesi konselor, meliputi:
1. Respek terhadap martabat manusia,
2. Relationship yang koheren,
3. Memunculkan tanggung jawab terhadap masyarakat, serta
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat.


BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi informasi tidak hanya sekedar teknologi komputer melainkan gabungan dari komputasi dengan jalur komunikasi diantaranya, telepon, komputer, internet, televisi, radio. Teknologi informasi diciptakan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia sebagai individu yang ingin pekerjaannya lebih mudah dan sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi. Dalam pelayanan bimbingan karir teknologi informasi digunakan apabila pelayanan tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan secara langsung, jadi teknologi informasi dalam bimbingan karir hanya sebagai alternatif.
Konselor dapat menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam menyusun, mencari dan mengolah data. Komputer pun dapat menyimpan dan mendapatkan informasi dengan lebih cepat, mudah, dan praktis. Pelayanan konseling ditujukan untuk memecahkan masalah dan kalau bisa mencegah timbulnya masalah, namun kesibukan klien dan konselor sendiri terkadang malah menambah masalah.
Dengan teknologi informasi masalah tersebut akan dapat diminimalisir. Kelebihan yang didapat dari pelayanan bimbingan karir melalui teknologi informasi, diantaranya mudah diakses, tanpa biaya transportasi, tidak ada batas ‘ruang’ dan ‘waktu’. Selain itu, klien lebih terbuka karena bersifat pribadi. Pelayanan bimbingan karir pun lebih terpusat.
Sedangkan kelemahan dari penggunaan teknologi informasi, diantaranya penyediaan sarana yang tidak murah, keseriusan klien dalam bimbingan tidak dapat dipastikan, informasi yang diterima konselor terbatas, pengabaian faktor-faktor emosi, dan memungkinkan untuk timbulnya jarak antara klien dan konselor baik secara fisik maupun psikis.
Kode etik yang berlaku dalam profesi bimbingan karir harus diperhatikan oleh konselor supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sekiranya pembahasan ini sudah memberikan gambaran tentang konsep dan oprasional teknologi informasi dalam bimbingan karir
B Rekomendasi
Konselor hendaknya senantiasa menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan bimbingan karir, tentunya ditunjang oleh kompetensi yang memadai mengenai teknologi informasi. Teknologi informasi mampu menunjang pelayanan bimbingan karir agar lebih efektif. Maka dari itu, konselor hendaknya selalu meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan teknologi yang berkembang saat ini. Konselor akan selalu menjadi idola klien apabila selalu up to date. Karena pada dasarnya bimbingan adalah long life learning atau belajar sepanjang hayat.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003 . UU RI No. 20. tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Dep.Pendidikan Nasional RI
Depdiknas, 2004. Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan Konseling. Jakarta
Hattari ,1983.Suatu strategi Bimbingan Karir dalam Pembangunan Nasional. Yogjakarta
http://www.kamadeva.com/index-menu-news-newsid-tiduniapendidikan.htm
http://www.bkkarirsmk.com/index.php? option....
I.Dewa Ketut Sukardi, 2007.Pengantar Pelaksanaan Program BK di Sekolah. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Recent Comments

Recent Posts

PAKDE HARTO SMP PANGKUR | Template Ireng Manis © 2010 Free Template Ajah. Distribution by Dhe Template. Supported by Cash Money Today and Forex Broker Info